PEMBAHASAN
TENTANG CATATAN KAKI,DAFTAR PUSTAKA DAN KUTIPAN
Sekilas tentang catatan kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan
khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan
ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar,
menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/bibliografi.
Jenis
dan contoh catatan kaki :
catatan kaki yang digunakan pada buku Filsafat Ilmu
Ilmu dan Moral
Penalaran
otak orang itu luar biasa, demikian simpulan ilmuwan kerbau dalam makalahnya,
namun mereka itu curang dan serakah … .1) Adapun sebodoh-bodoh umat kerbau,
sungguh menggelitik nurani kita. Benarkah bahwa makin cerdas maka makin pandai
kita menemukan kebenaran, makin benar maka makin baik pula perbuatan kita?
Apakah manusia yang mempunyai penalaran tinggi, lalu makin berbudi sebab moral
mereka dilandasi analisis yang hakiki, ataukah malah sebaliknya: makin cerdas
maka makin pandai pula kita berdusta? Menyimak masalah ini, ada baiknya kita memperhatikan
imbauan Profesor Ace Partadiredja dalam pidato pengukuhannya selaku guru besar
ilmu ekonomi di Universitas Gajah Mada, yang mengharapkan munculnya ilmu
ekonomi yang tidak mengajarkan keserakahan?2)
………………………………………………………
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
Catatan kaki untuk buku
dimulai
dengan nama pengarang diikuti koma, judul buku (ditulis dengan huruf awal
kapital dan dicetak tebal atau dicetak miring), nomor seri, jilid dan nomor cetakan
(kalau ada), kota penerbit (diikuti titik dua), nama penerbit (diikuti koma),
dan tahun penerbitan (ditulis dalam kurung dan diakhiri dengan titik).
Catatan kaki untuk artikel dan majalah
dimulai
dengan nama pengarang, judul artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada,
tanggal penerbitan, dan nomor halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada catatan kaki ditulis ibid.
(singkatan dari ibidum) yang artinya sama persis sumbernya dengan catatan kaki
di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah disisipi
sumber lain, digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato). Untuk
sumber dari majalah dan koran yang telah disisipi sumber lain digunakan istilah
loc. cit. (singkatan dari loco citato).
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Tujuan
Catatan Kaki dibuat untuk :
a. Menyusun Pembuktian
Semua pernyataan yang penting,yang bukan merupakan pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian-pembuktian. Catatan kaki menunjukan kebenaran-kebenaran yang pernah dicapai oleh seorang pengaran lain dalam bukunya atau tulisan-tulisannya.Sebab itu referensi dalam catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukkan tempat atau sumber dimana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.
b. Menyatakan Hutang Budi
Penunjukan sumber pada catatan kaki dimasukan pula untuk menyatakan hutang budi kepada pengarang yang dikutip pendapatnya. Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip pendapatnya itu,penulis telah menyatakan hutang budi kepadanya.
c. Menyatakan Keterangan Tambahan
Catatan kaiki juga dimaksudkan sebagai keterangan tambahan untuk uraian. keterangan tambahan yang dimaksud dapat berupa :
1). Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam.
2). Uraian teknis , keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan
terhadap topik yang disebut dalam teks.
3). Materi-materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan-pandangan lain yang
bertentangan.
d. Merujuk bagian lain dari teks
Catatan kaki dapat juga dipergunakan untuk menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain dari tulisan itu . Misalnya penulis memberi catatan agar pembaca melihat atau memeriksa utaian padahalaman sebelumnya,atau hal-hal yang akan diuraikan.
Catatan Kaki dibuat untuk :
a. Menyusun Pembuktian
Semua pernyataan yang penting,yang bukan merupakan pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian-pembuktian. Catatan kaki menunjukan kebenaran-kebenaran yang pernah dicapai oleh seorang pengaran lain dalam bukunya atau tulisan-tulisannya.Sebab itu referensi dalam catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukkan tempat atau sumber dimana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.
b. Menyatakan Hutang Budi
Penunjukan sumber pada catatan kaki dimasukan pula untuk menyatakan hutang budi kepada pengarang yang dikutip pendapatnya. Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip pendapatnya itu,penulis telah menyatakan hutang budi kepadanya.
c. Menyatakan Keterangan Tambahan
Catatan kaiki juga dimaksudkan sebagai keterangan tambahan untuk uraian. keterangan tambahan yang dimaksud dapat berupa :
1). Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam.
2). Uraian teknis , keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan
terhadap topik yang disebut dalam teks.
3). Materi-materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan-pandangan lain yang
bertentangan.
d. Merujuk bagian lain dari teks
Catatan kaki dapat juga dipergunakan untuk menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain dari tulisan itu . Misalnya penulis memberi catatan agar pembaca melihat atau memeriksa utaian padahalaman sebelumnya,atau hal-hal yang akan diuraikan.
Daftar Pustaka
Dalam
penulisan makalah, penulisan ilmiah, skripsi, buku dan lain-lain terdapat
lembar daftar pustaka, terdapat beberapa hal terkait dengan daftar pustaka yang
harus anda ketahui, antara lain :
1. Pengertian Daftar
Pustaka
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku,
nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir
suatu karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf
yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang
berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya
yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang digarap.
Melalui
daftar pustaka pembaca atau penulis dapat melihat kembali kepada sumber
aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai
keterkaitan dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan
benar atau tidak. Dan
sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula pengetahuannya dengan
bermacam-macam referensi itu.
2. Fungsi Daftar Pustaka
Dari
daftar pustaka banyak hal yang dapat kita peroleh, antara lain ;
a.
Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri
tapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
b.
Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip,
dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
c.
Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu
kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
d.
Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.
3. Unsur-unsur Daftar
Pustaka
Hal
yang perlu diketahui dalam penulisan daftar pustaka, yaitu :
a.
Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
b.
Judul buku, termasuk judul tambahannya.
c.
Data publikasi, nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi buku
tersebut.
d.
Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang
bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun.
4.
Jenis-jenis Daftar Pustaka
a. Kelompok
Textbook
- Penulis perorangan.
- Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor.
- Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga.
- Buku terjemahan.
b. Kelompok Jurnal
- Artikel yang
disusun oleh penulis.
- Artikel yang
disusun oleh lembaga.
- Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi / symposium.
c. Kelompok
disertasi / tesis
d. Kelompok makalah
/ informasi dari Internet
5.
Penyusunan Daftar Pustaka
Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada
naskah mengikuti salah satu
dari
tiga sistem berikut :
a.
Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara
abjad berdasarkan nama akhir penulis dan
tidak dinomori. Penunjukan pada naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun
penerbitan.
b. Kombinasi Abjad dan
Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara penunjukannya dalam naskah
adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor pada daftar pustaka yang
disusun sesuai abjad.
c. Sistem Nomor (Citation
Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan dan susunan
daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut
abjad.
6. Cara penulisan
daftar pustaka menurut jenis-jenisnya
v Cara Penulisan Daftar
Pustaka Textbook
a) Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga :
nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garis bawahi), edisi
dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
b) Buku terjemahan : nama penulis (disusun
balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), penerjemah,
nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
v
. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan
Disertasi/Tesis
a) Kelompok makalah yang dipresentasikan
dalam seminar/konferensi/simposium : nama penulis (disusun balik), tahun
penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau garisbawahi),
kota, bulan dan tanggal penyajian.
b) Kelompok disertasi/tesis : nama penulis
(disusun balik), tahun terbit, judul disertasi/thesis (centang miring atau
garisbawahi), tempat penerbitan (kota), universitas, kata “disertasi” atau
“tesis”.
v
Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
a) Kelompok makalah / informasi dari Internet
(apabila ada nama penulis) : nama penulis (disusun balik), tahun penyajian,
judul makalah / informasi, alamat Internet.
b) Kelompok makalah / informasi dari Internet
(apabila tidak ada nama penulis) : nama lembaga yang menulis, tahun penyajian,
judul makalah / informasi, alamat Internet.
Kutipan
Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seorang
pengarang atau seseorang,
baik berupa tulisan dalam buku, majalah, surat
kabar, atau bentuk tulisan lainnya,
mau pun dalam bentuk lisan.
Tujuan pembuatan kutipan :
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel,
karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi
selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan
argumentasi dalam sebuah
karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang
waktu untuk menyelidiki suatu hal
yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis
lain, penulis cukup mengutip
karya orang lain tersebut.
Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a. landasan teori
b. penguat pendapat penulis
c. penjelasan suatu uraian
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus
memperhatikan hal-hal berikut:
1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu
perlu
2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan
dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan
langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan
langsung atau kutipan tak
langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan
kaitannya dengan sumber rujukan
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar