Jumat, 06 April 2012

Apa itu Hardskill ? ? ?


Hardskill merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. hardskill bisa dikatakan juga sebagai kemampuan yang bersifat akademis atau yang berkaitan dengan pengembangan intelligence quotient (IQ). Kemampuan hardskill ini biasa didapatkan disekolah yang bertujuan untuk mengembangkan intelektual dari subyek yang dipelajari disekolah dan dapat dilakukan pengukuran dengan cara pengetesan pada bidang yang dipelajari nya,serta dapat diliat atau bersifat kasat mata.

Pendidikan di Indonesia lebih memberikan porsi yang lebih besar untuk muatan hard skill, bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard skill saja.karena pengembangan dari hardskill sangatlah diperlukan, seiring dengan berjalannya waktu terkadang apa yang didapatkan dari pembelajaran sering kali terlupakan karena tidak adanya latihan-latihan guna pengembangan hardskill tersebut.

Di dalam dunia kerja, khususnya pada proses rekrutasi karyawan, kompetensi teknis dan akademis (hardskill) lebih mudah diseleksi. Kompetensi ini dapat langsung dilihat pada daftar riwayat hidup, pengalaman kerja, indeks prestasi dan ketrampilan yang dikuasai. Sedangkan untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melalui psikotes dan wawancara mendalam. Interpretasi hasil psikotes, meskipun tidak dijamin 100% benar namun sangat membantu perusahaan dalam menempatkan ‘the right person in the right place’. 

Hal tersebut menunjukkan bahwa “Hardskill” lah yang merupakan faktor penting dalam bekerja. 

Akan tetapi Percuma saja jika hard skill oke, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill, seperi team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal relationship, dalam job requirementnya. Saat rekrutasi karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana : memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi „ Recruit for Attitude, Train for Skill“.

Maka dari itu hardskill yang tinggi haruslah didukun dengan softskill yang tangguh agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang benar-benar unggul dan sukses dimasa depan nanti.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar