Kali ini penulis mendapat tugas menulis
mengenai apa itu penalaran, metode penalran dan juga kesalahan-kesalahan dalam
penalaran. setelah penulis menjelajah kesana-kemari di dunia maya, semua
informasi yang di dapat itu sama semua @__@. Mungkin juga karena ini adalah
suatu tugas yang harus di upload ke web ataupun blog masing-masing dan juga
karena penulis yang telat dalam mengerjakan tugasnya :-P. akan tetapi untuk
menghidari plagiatan alangkah baiknya penulis sedikit mengembangkan tugasnya
menjadi “Penalaran yang dituangkan
kedalam suatu penulisan.”
Penalaran
menurut Wikipedia adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi
yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru
yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi
yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis
dan konklusi disebut konsekuensi.
Begitu
juga dalam membuat suatu penulisan, penulisan yang baik dicirikan oleh
penalaran yang baik. Penulisan itu diungkapkan dalam kalimat-kalimat yang
tersusun yang biasa disebut paragraph. Oleh karena itu, peran penalaran dalam
membentuk sebuah paragraph amatlah penting agar menghasilkan suatu penulisan
yang baik. Didalam suatu penalaran terdapat 2 metode menalar yaitu metode menalar induktif (khusus ke umum) dan metode menalar deduktif (umum ke khusus).
Sama halnya dalam paragraph, paragraph erat kaitannya dengan peletakan suatu
pokok pikiran utama, apakah paragraph tersebut berawal dengan hal yang umum (induktif) atau berawal dari yan khusus
(deduktif).
Contoh Penalaran yang di tuangkan kedalam suatu paragraph.
1. Paragraf induktif
Kalimat
utama pada paragraph induktif ditempatkan pada akhir paragraph. Dengan demikian,
struktur paragraph ini dimulai dengan beberapa kalimat penjelas terlebih
dahulu, kemudian mencapai klimaks pada kalimat utamanya. Oleh karena itu, paragraph
induktif merupakan paragraph yang penalarannya berawal pada yang khusus atau
yag spesifik dan berakhir pada yang umum. Simpulan paragraph induktif selalu
bersifat umum. Artinya pernyataan itu selalu meliputi sejumlah besar peristiwa
yang khusus. Paragraph induktif sering diperkuat dengan contoh, perincian,
penjelasan, pengkhususan ataupun ilustrasi, dan paragraph ini pun cocok sekali
untuk mengemukakan suatu argumentasi.
Contoh :
· DNA (Deoxyribonucleic Acid) disebut juga asam dioksiribonukleat,
yaitu asam protein dalam darah yang mengandung informasi tentang sifat dan
karakteristik genetis makhluk hidup yang khas dan disamai oleh makhluk lain. Informasi
ini terangkum dalam kode genetis berupa ikatan kimiawi. Jadi, DNA dapat digunakan
untuk memastikan siapa oran tua dari seorang anak.
Paragraf diatas diawali oleh
kalimat-kalimat penjelas terlebih dahulu, yaitu penjelas pokok pikiran utama
tentang DNA atau asam dioksiribonukleat. Keseluruhan kalimat penjelas
ini disimpulkan oleh kalimat utama pada akhir paragraph. Simpulan ini juga
ditandai oleh kata jadi. Kalimat utama paragraph diatas adalah “DNA
dapat digunakan untuk memastikan siapa orang tua dari seorang anak”.
2. Paragraph deduktif
Paragraph deduktif dimulai dari
pernyataan yang umum ke yang khusus. Paragraph deduktif menampilkan kalimat
utama atau kalimat topic pada awal paragraph, kemudian kalimat utama itu di
ikuti oleh kalimat-kalimat lain sebagai pengembangnya. Kalimat-kalimat ini
berfungsi mengembangkan atau menjelaskan kalimat utama. Ini merupakan cara yang
paling lazim diterapkan dalam karangmengarang karena posisi awal paling menarik
perhatian pembaca.
Contoh :
·
Eceng gondok termaksud gulma atau tumbuhan
pengganggu. Eceng gondok menyebar dengan cepat lewat angina dan arus bawah air,
serta mampu mempercepat penguapan air tenang seperti danau. Perairan yang
tumbuhi eceng gondok akan menjadi cepat dangkal, kotor dan lumpur melekat pada
akar-akar tumbuhan tersebut akan menggangu lalulintas air.
Kalimat utama pada paragraph diatas terdapat pada awal paragraph, yaitu “Eceng gondok termaksud gulma atau tumbuhan pengganggu.” Kalimat utama terdsebut dikembangkan lagi oleh beberapa kalimat penjelas. Seluruh isi alimat penjelas itu tentu saja harus mendukung pokok pikiran utama.
Kesalahan penalaran dalam suatu
penulisan.
Kesalahan penalaran dapat terjadi di
dalam suatu penulisan karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan, penarikan
suatu gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi. Sehingga sebuah
penulisan yang tidak bernalar dapat memusingkan para pembacanya dalam memahami
pokok pikiran yang di tuangkan kedalam karangan tersebut.
Salah nalar ada dua macam:
1)
Salah nalar induktif, berupa :
·
kesalahan karena generalisasi yang
terlalu luas,
·
kesalahan penilaian hubungan
sebab-akibat,
·
kesalahan analogi.
2)
Kesalahan deduktif dapat disebabkan
:
·
kesalahan karena premis mayor tidak
dibatasi,
·
kesalahan karena adanya term
keempat,
·
kesalahan karena kesimpulan terlalu
luas/tidak dibatasi, dan
·
kesalahan karena adanya 2 premis negatif.
Contoh :
·
Setiap orang
pasti mendabakan keluarga bahagia dan sejahtera. Dalam kehidupannya, orang tua
harus menerapkan disiplin dalam keluarga. Di sinilah peran pendidikan awal
dalam keluarga. Orang tua sebagai pola anutan. Di harapkan orang tua mampu menyiapkan
anak yang ber akhlak. Anak sebagai generasi penerus, harus dapat bertanggung
jawab dan sadar akan nilai dan norma dalam makna menghayati hak dan kewajiban
hidupnya.
Paragraph di atas merupakan contoh
paragraph yang kurang baik di dalam suatu penulisan, karena terdapat penalaran
yang tidak runtut dan kalimat-kalimat yang tersusun tidaklah padu. Akibatnya,
akan menciptakan generalisasi yang terlalu luas dan kesimpulan-kesimpulan yang
terlalu luas juga yang menyebabkan pembaca kebingungan dalam memahami apa yang
sebenarnya akan di kemukakan dalam paragraph. Oleh karena itu di perlukanlah
penalaran yang di letakan diawal maupun di akhir paragraph sebagai pokok
pikiran utama agar tidak terjadi kesalahan penalaran di dalam suatu penulisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar