Selasa, 22 Mei 2012

Biaya Masuk Sekolah yang Mahal


        Bangsa yang maju adalah bangsa yang berpendidikan, tentunya melalui sekolah, dengan sekolah seseorang bisa terdidik. Setiap orangtua pasti berkeinginan menyekolahkan anaknya. Namun, kesempatan bersekolah tidak semua dimiliki anak-anak bangsa ini, alasannya biaya sekolah mahal, sebuah alasan klasik, berkisar itu-itu saja dari tahun ke tahun. Keadaan demikian, memang sebuah elegi sekaligus menjadi ironi yang memprihatinkan, sebab bangsa ini bisa maju tentunya dengan pendidikan. Tapi, kesempatan menikmati pendidikan formal hanya untuk orang-orang berduit, konstitusi memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga negara, namun dalam ranah realitas, jelas menjadi fakta sebuah ketidakadilan. Biaya sekolah yang mahal menjadi berita yang traumatik bagi warga yang tidak mampu,  walaupun mereka  sadar bahwa mengikuti pendidikan menjadi bagian hak setiap warga negara. Tapi ketidakberdayaan akibat  masih bergelut dengan kemiskinan, menjadi sebuah fakta anak-anak bangsa yang tidak bersekolah atau putus sekolah.

        Bukankah sekolah gratis? Tetapi kenapa dibilang mahal ??

        Benar, sekolah SD dan SMP gratis, sebab masuk wajib belajar 9 (sembilan) tahun yang merupakan program pemerintah.  Tapi bagaimana biaya sekolah SMA dan perguruan tinggi, misalnya masih ada SMA negeri di suatu kota (---) dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini memberlakukan uang pendaftaran dengan biaya tinggi, dengan dalih biaya seragam dan paket buku, kemudian uang komite per bulan. Anehnya, sudah jelas seleksi masuk SMA harus melalui jalur NEM, namun masih saja ada SMA memakai jalur lain, semakin ironis pula, ada istilah sisa jatah bangku yang menjadi rahasia umum bagi SMA-SMA di bawah naungan Pemkot. Dapat dibayangkan untuk orang miskin tak mungkin lagi masuk dalam sekolah tersebut. Akhirnya biarpun nilai bagus, tapi kemudian mereka pun harus gigit jari.

        Bagaimana bangsa ini bisa maju jika warganya saja banyak yang tidak mengeyam pendidikan yang layak. Tanpa pendidikan yang baik, tata aturan dan etika kehidupan akan kacau, krisis moral akan merebak, hingga menimbulkan gangguan sistem ekonomi yang mengarah pada kelumpuhan stabilitas negara. Indonesia, sebagai negara berkembang sangatlah urgen untuk memberi perhatian lebih pada bidang pendidikan yang sekarang jauh tertinggal dari negara-negara lain. Dengan meningkatkan bidang pendidikan, perkembangan pada bidang kehidupan yang lainnya akan tecapai hingga akselerasi peningkatan kesejahteraan berjalan lebih cepat.

Sumber    : http://www.waspada.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar