Gempa
bumi Aceh 2012
adalah rentetan gempa bumi di lepas pantai barat Sumatera yang mulai terjadi pada tanggal 11 April 2012 pukul 15:38 WIB dengan kekuatan 8,6 Mw. Gempa ini terjadi pada kedalaman 22.9
km dengan pusat gempa berada 500 km dari kota Banda Aceh, Aceh.
Gempa bumi ini menyebabkan 5 orang tewas yang disebabkan shock dan serangan jantung, sementara
itu 1 orang dilaporkan kritis dan 6 orang lainnya mengalami luka-luka.
Gempa
bumi ini tercatat sebagai gempa terbesar yang diakibatkan pergerakan sesar geser (strike-slip fault), mengalahkan gempa bumi di San fransisco tahun 1906 (magnitudo 7,9) dan gempa bumi Wairarapa di Selandia Baru tahun 1855 (magnitudo 8,2)
Latar belakang
Area
itu sebelumnya menghadapi gempa bumi Samudera Hindia 2004 dimana gempanya berlokasi di 250 km selatan-tenggara dari Banda Aceh
Para
ahli geofisika menduga kuat beberapa gempa yang mengentak lepas pantai Oregon, Michoacan, Meksiko,
dan di Teluk California, Amerika Serikat, itu ada hubungannya dengan gempa besar yang melanda Sumatera.
Namun gempa-gempa dengan kisaran kekuatan 5,9-6,9 pada skala Richter tersebut
sudah biasa mengguncang pantai barat Amerika Utara.
Penjelasannya, gempa di satu lokasi juga mengirimkan getaran lewat permukaan bumi ke lokasi yang
jaraknya lebih jauh. Guncangan dari gempa Sumatera dua hari lalu, misalnya,
dideteksi stasiun pemantauan seismik di Amerika Serikat. Getaran gempa Sumatera
mungkin tidak merusak kerak bumi, tapi para peneliti masih membuka kemungkinan
gempa itu bisa memicu gempa kecil di wilayah lain.
Gempa bumi
Guncangan
pertama terjadi pada pukul 08.38 UTC (15.38 WIB, waktu setempat), dengan
magnitudo 8,6, diikuti oleh guncangan susulan pada pukul 09.27 UTC (16.27 WIB)
berkekuatan 6,0, dan guncangan ketiga yang cukup besar pada pukul 10.43 UTC
(17.43 WIB) berkekuatan 8,2. Gempa disebabkan oleh pergeseran sesar secara
horizontal, yang tidak mengangkat air dalam jumlah besar dan karena itu hanya
menyebabkan gelombang kecil saja. Gempa seperti ini umumnya tidak mengeluarkan energi begitu besar,
dan karena itu secara ilmiah merupakan peristiwa luar biasa.
Setelah
gempa bumi tersebut, yang terjadi di 442 km barat daya kota Sabang, Aceh, masyarakat Indonesia
dan India meninggalkan rumah mereka dan kantor mereka dalam ketakutan.
Gempa susulan
Sebuah gempa susulan dengan magnitudo 8.2 Mw mengguncang dengan kedalaman
164 kilometer (102 mil) di dekat Sumatera pada 10:43 UTC (17:43 WIB),
dua jam setelah gempa pertama. 21 gempa susulan dengan magnitudo 5.0 sampai 6.0 dicatat beberapa jam setelah
gempa bumi pertama di lepas pantai barat Sumatera.
Tsunami
Akibat
gempa bumi tersebut tsunami tercatat di beberapa tempat. Di Campbell Bay, Kepulauan Nikobar, India,
gelombang pasang mencapai ketinggian 3,9 meter, sedangkan di Port Blair gelombang laut naik setinggi 1,5 meter. Sementara itu tsunami kecil dilaporkan
melanda Pulau Simeulue yang menyeret benda-benda ke
tepi pantai dan menciptakan gelombang setinggi tiga meter di Teluk Sibigo,
Kecamatan Simeulue Barat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat gelombang tsunami kecil dengan ketinggian 0,6
meter di Sabang
pada pukul 17.00 WIB, dan 0,8 meter di Meulaboh pada pukul 17.04 WIB.
Adapun Tabel Kejadian gempa dan tsunami di sekitar
Pulau Sumatera dengan kekuatan gempa lebih dari 6 (disarikan dari
http://earthquake.usgs.gov dan sumber-sumber lainnya)
No
|
Tanggal
|
Lokasi
gempa
|
Kekuatan
gempa1)
|
tsunami
|
Keterangan
|
1
|
01
Januari 2005
|
5.09N
92.30E
|
6.7
|
-
|
Lepas
pantai barat provinsi Sumatera Utara
|
2
|
28
Maret 2005
|
2.074°N
97.013°E
|
8.6
|
-
|
Lepas
pantai barat provinsi Sumatera Utara, korban jiwa 1.313
|
3
|
10
April 2005
|
1.660°S
99.540°E
|
6.7
|
-
|
Kepulauan
Mentawai
|
4
|
14
Mei 2005
|
0.586°N,
98.401°E
|
6.8
|
-
|
Pulau
Nias
|
5
|
19
Mei 2005
|
1.965°N,
96.976°E
|
6.9
|
-
|
Pulau
Nias
|
6
|
05
Juli 2005
|
1.836°N,
97.034°E
|
6.7
|
-
|
Pulau
Nias
|
7
|
19
September 2005
|
2.220°N,
96.763°E
|
6.5
|
-
|
Pulau
Simeulue
|
8
|
16
Mei 2006
|
0.081°N,
97.073°E
|
6.8
|
-
|
Pulau
Nias
|
9
|
06
Maret 2007
|
0.512°S,
100.524°E
|
6.4
|
-
|
Sumatera
bagian selatan, 67 korban jiwa
|
10
|
12
September 2007
|
4.520°S,
101.374°E
|
8.5
|
<
60 cm
|
Sumatera
bagian selatan, 25 korban jiwa
|
11
|
12
September 2007
|
2.506°S,
100.906°E
|
7.9
|
-
|
Kepulauan
Mentawai
|
12
|
20
September 2007
|
2.025°S,
100.136°E
|
6.7
|
-
|
Sumatera
bagian selatan
|
13
|
25
Oktober 2007
|
3.838°S,
100.909°E
|
6.8
|
-
|
Sumatera
bagian selatan
|
14
|
20
Februari 2008
|
2.778°N,
95.978°E
|
7.4
|
-
|
Pulau
Simeuleu, 2 korban jiwa
|
15
|
25
Februari 2008
|
2.352°S,
100.018°E
|
7.2
|
-
|
Kepulauan
Mentawai
|
16
|
16
Agustus 2009
|
1.486°S,
99.469°E
|
6.7
|
-
|
Kepulauan
Mentawai
|
17
|
30
September 2009
|
0.725°S,
99.856°E
|
7.6
|
-
|
Sumatera
bagian selatan, 1117 korban jiwa
|
18
|
01
Oktober 2009
|
2.508°S,
101.484°E
|
6.6
|
-
|
Sumatera
bagian selatan
|
19
|
06
April 2010
|
2.36°
N 97.132° E
|
7.7
|
<10
cm
|
Sumatera
bagian Utara
|
20
|
09
Mei 2010
|
3.747°N,
96.013°E
|
7.2
|
-
|
Sumatera
bagian utara
|
21
|
25
October 2010
|
3.484°S,
100.114°E
|
7.7
|
>
6 m
|
Kepulauan
Mentawai
|
22
|
06
September 2011
|
2.81
N-
97.85
E
|
6.72)
|
-
|
Sumatera
bagian utara, 2 orang korabn jiwa3)
|
23
|
11
Januari 2012
|
2.32
N -
92.82
E
|
7.62)
|
-
|
Lepas
Pantai Pulau Simeuleu4)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar