Salah
nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini
terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih
dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.
Dalam
ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung
kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau
kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis
misalnya.
Ada
pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang
sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Kesalahan yang kita persoalkan disini
adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah
nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab
utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan
karena materi dan proses penalarannya yang merupan kesalahan formal.
Jadi gagasan, pikiran, kepercayan atau
simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut sebagai salah nalar.
1. Salah nalar induktif :
· kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas
contoh : Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
· kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat
· kesalahan analogi
contoh : Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
2. Salah nalar deduktif :
· kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi
· kesalahan karena adanya term keempat
· kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi
· kesalahan karena adanya 2 premis negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar