Meski
beberapa waktu lalu pasar properti sempat dipusingkan oleh aturan BI terkait
uang muka 30 persen, nyatanya di kota Medan efek tersebut tidak begitu
berpengaruh. Justru kekhawatiran pasar lebih kepada rencana pemerintah
menaikkan harga BBM yang sampai kini belum pada keputusan final.
Para pengusaha bahan bangunan di Medan,
mengeluhkan ketidakjelasan pemerintah untuk menaikkan atau menurunkan BBM,
membuat pasar kini menjadi ragu yang akibatnya konsumen lebih banyak diam dan
menunggu terkait kepastian harga.
"Masalah DP rumah 30 persen dan
kenaikan PBB di Medan saya pikir tidak begitu berpengaruh di penjualan. Justru
masalah BBM ini yang kami tunggu. Konsumen akibatnya ragu membeli produk
material bangunan karena merasa investasinya bisa salah. Jika beli sekarang
tiba-tiba harga barang turun mereka bisa rugi. Sebagai pengusaha alat-alat
bangunan BBM saya pikir harus dipertegas kalau mau naik ya naik kalau turun ya
turun, jangan membuat kami menunggu," ujar Andy Haslim selaku Operation
Manager Home Smart Medan, Minggu (6/5/2012).
Sebagai pihak yang berkonsentrasi di
penjualan produk material bangunan dan aksesoris perumahan, Home Smart ia
katakan cukup terganggu dengan ketidakpastian harga BBM. Pasalnya hal itu
membuat beberapa produsen produk bahan bangunan mulai mengambil antisipasi
menaikkan harga untuk menjaga gejolak pasar.
Pihaknya mencatat beberapa produk cat
dan keramik sudah mengalami kenaikan harga 5-10 persen. Padahal jika ada
kepastian dari pemerintah terkait BBM, fluktuasi kenaikan harga bisa lebih
rinci dilakukan oleh produsen di mana ketika misal BBM urung naik tidak mungkin
cat dan keramik harganya mulai merangkak naik.
"Tidak hanya di kalangan produsen,
konsumen juga mulai terjadi penurunan transaksi di tempat kami. Tercatat hingga
sekarang penjualan drop 10 persen. Kuantitas konsumen tetap sama, tetapi mereka
hanya melihat-lihat saja. Wajar konsumen seperti demikian, mereka masih takut
membeli karena harga belu stabil pasalnya keputusan BBM berpengaruh besar
terhadap apakah barang bangunan yang ada sekarang naik atau turun,"
ujarnya.
Sumber : http://www.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar