Selasa, 22 Mei 2012

Harga BBM Belum Naik Bikin Pengusaha Properti Ketar-ketir


               Meski beberapa waktu lalu pasar properti sempat dipusingkan oleh aturan BI terkait uang muka 30 persen, nyatanya di kota Medan efek tersebut tidak begitu berpengaruh. Justru kekhawatiran pasar lebih kepada rencana pemerintah menaikkan harga BBM yang sampai kini belum pada keputusan final.

        Para pengusaha bahan bangunan di Medan, mengeluhkan ketidakjelasan pemerintah untuk menaikkan atau menurunkan BBM, membuat pasar kini menjadi ragu yang akibatnya konsumen lebih banyak diam dan menunggu terkait kepastian harga.

        "Masalah DP rumah 30 persen dan kenaikan PBB di Medan saya pikir tidak begitu berpengaruh di penjualan. Justru masalah BBM ini yang kami tunggu. Konsumen akibatnya ragu membeli produk material bangunan karena merasa investasinya bisa salah. Jika beli sekarang tiba-tiba harga barang turun mereka bisa rugi. Sebagai pengusaha alat-alat bangunan BBM saya pikir harus dipertegas kalau mau naik ya naik kalau turun ya turun, jangan membuat kami menunggu," ujar Andy Haslim selaku Operation Manager Home Smart Medan, Minggu (6/5/2012).

        Sebagai pihak yang berkonsentrasi di penjualan produk material bangunan dan aksesoris perumahan, Home Smart ia katakan cukup terganggu dengan ketidakpastian harga BBM. Pasalnya hal itu membuat beberapa produsen produk bahan bangunan mulai mengambil antisipasi menaikkan harga untuk menjaga gejolak pasar.

        Pihaknya mencatat beberapa produk cat dan keramik sudah mengalami kenaikan harga 5-10 persen. Padahal jika ada kepastian dari pemerintah terkait BBM, fluktuasi kenaikan harga bisa lebih rinci dilakukan oleh produsen di mana ketika misal BBM urung naik tidak mungkin cat dan keramik harganya mulai merangkak naik.

        "Tidak hanya di kalangan produsen, konsumen juga mulai terjadi penurunan transaksi di tempat kami. Tercatat hingga sekarang penjualan drop 10 persen. Kuantitas konsumen tetap sama, tetapi mereka hanya melihat-lihat saja. Wajar konsumen seperti demikian, mereka masih takut membeli karena harga belu stabil pasalnya keputusan BBM berpengaruh besar terhadap apakah barang bangunan yang ada sekarang naik atau turun," ujarnya.

Sumber    : http://www.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar